Pedawa, 07 Agustus 2012 Sekilas perlu rasanya aku flashback kebelakang bagaimana kisahku dalam Pilkada Bupati 2012 walaupun tidak terlibat langsung namun secara tidak langsung aku terkena imbas dari hajatan pilitik ini padahal aku bukan orang penting atau punya peran dalam kelompok pengusung calon manapun.Ceritanya seperti ini ya terserah bagaimana kalian yang membaca bagaimana menilai cerita aku ini.
Aku kesehariannya adalah sebagai seorang Staf pada sebuah BUMD ( Badan Usaha Milik Daerah ) yang menangani Pasar milik Pemerintah Daerah Buleleng sebagai Staf Administrasi Personalia dalam Pilkada 2012 ini sama sekali aku tidak pernah terlibat dalam segala bentuk kegiatan pasangan calon manapun walaupun secara nurani aku punya pilihan pada salah satu pasangan calon dan juga pada saat-saat kampanye kebetulan aku sedang fokus menjalankan tahapan prosesi pengabenan almarhumah Ibu yang cukup banyak menyita waktu bahkan sering meninggalkan tugas di Kantor dan tidak sama sekali perkembangan kegiatan-kegiatan pilkada namun setelah berakhir masa kampanye 3 (tiga) hari menjelang pemilihan aku sempat masuk kantor dan alangkah terkejutnya aku ada disposisi atau instruksi dari salah satu Pimpinan di Kantor aku yang mengisyaratkan untuk memecat aku dengan dalih instruksi Bupati pada masa itu masih incumbent dan putranya sebagai salah satu calon instruksi inipun dibahas oleh yang berwenang dan aku memilih diam dan sepintas dengan alasan apa aku mau diberhentikan dan memang dalam pembahasan itu semua tidak sependapat dan mau menjalankan instruksi tersebut karena cacat hukum kalau dijalankan beberapa pertimbangannya alasan pemecatan disamping itu pimpinan tertinggi dikantor aku status sebagai PLT ( Pelaksana Tugas ) walapupun demikian sebagai manusia aku juga punya prinsip dan harga diri rasanya perlakuan ini yang aku sinyalir ada keterlibatan salah satu oknum pimpinanku yang entah apa alasannya sangat bernafsu menyingkirkan aku terlepas masalah itu aku mulai berikap aku berusaha netral dan independent dalam Pilkada ini masih diperlakukan seperti ini yang mau nggak mau pasang badan dan tegas saya memilih pasangan No.3 PAS-Sutjidra terlepas menang atau kalah dan aku berjanji jikalau kalah tidak usah dipecat aku akan mengundurkan diri dengan legowo daripada aku masih disana dengan kondisi pastinya akan tambah di zolimi itu komitmenku.
Sampailah pada saat pencoblosan dengan perasaan optimis dan yakin pasangan calon pilihanku akan menang seharian terus memantau update hasil perolehan suara baik melalui media elektronik maupun digital dan benar dari hasil update beberapa media pasangan calonku unggul di hampir seluruh TPS dan Desa akhirnya aku mulai tenang dan bisa bernafas lega walau itu baru hasil sementara namun umumnya tidak selisih terlalu banyak dengan hasil resmi yang dikeluarkan KPU dan akhirnya memang menang dalam Pleno KPU Buleleng namun ada gugatan ke MK dengan beberapa alasan dan pokok gugatan namun dinyatakan tidak terima oleh MK dan final pasagan calonku menang dan hanya menunggu proses untuk dilantik.
Singkat cerita sampailah pada hari pelantikan yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2012 di Gedung DPRD Buleleng walaupun sempat terhembus berita bahwa pelantikan terancam batal karena Gubernur Bali sedang menjalani pemeriksaan kesehatan di Singarapura dan sebagaimana diisyaratkan dalam Undang-Undang bahwa Bupati dilantik oleh Presiden melalui Gubernur namun Muspida bersikap dan mendesak Wakil Gubernur untuk melaksanakan pelantikan dengan pertimbangan faktor keamanan dan akhirnya dilaksanakanlah acara pelantikan dengan pengamanan super ketat dan berkat kuasa Tuhan mungkin aku adalah orang yang beruntung bisa masuk dan berada diacara pelantikan tersebut yang kalau boleh jujur rasa senang dan bangga itu ada karena aku hanya orang biasa dan bukan orang penting bisa berada diantara orang-orang penting didalam Gedung terhormat tersebut dan tak kalah bahagia dan bangganya aku bisa bersalaman dan photo bareng rasanya mimpi aku bisa berada disana dan photo bareng namun aku bisa dan ada disana atas kuasa Tuhan dan mungkin untuk membukan nurani dan mata hati orang-orang yang selama menzolimi aku dan aku berharap siapapun yang punya rasa dan itikad tidak baik padaku untuk kembali kejalan yang benar.
Selepas itu munculah folemik keabasahan pelantikan tersebut terlepas sah atau tidak sah itu akan di jawab oleh sistem dan proses namun secara fakta beliau sudah dilantik dan sudah sepantasnya sebagai warga masyarakat buleleng mendukung beliau untuk memajukan Buleleng kedepan terlelas siapa dan dari partai apa karena sekarang beliau adalah Bupati Buleleng dan Bupati kita semua.
Demikianlah sepintas kisahku dalam Pilkada Buleleng 2012 ini dan jika akan kesalahan atau mungkin yang kurang berkenan saya meminta maaf kisah ini aku buat hanya sebagai flashback dan file kehidupanku yang mgkn saja nantinya akan bisa aku kenang dimasa yang akan datang.